Benar-benar tidak adil, dan sekali lagi saya hanya bisa diam dan dengarkan. Ketika dapat “katan ndak bakarambia” itu saya terima bukan hanya dari satu orang saja, tapi dari tiga orang termasuk dari Si Boss
“BODOH… kenapa tidak menjawab ?!” Bisikan dari si kepala bertanduk merah dari telinga sebelah kiri. Seketika, “SABAR, Pipit. Sabar…. !!” Bisikan dari si peri bersayap dengan tongkat bintangnya dari telinga sebelah kanan. Kira-kira seperti itulah ilustrasi apa yang saya rasakan saat itu. Benar-benar ingin mengatakan pada mereka, ITU BUKAN TANGGUNG JAWAB SAYA !! Dan akhirnya saya hanya bisa diam dan dengarkan ditambah KERJAKAN !!.
Singkat cerita, saya tidak ingin terbawa emosi, dan sampai detik saya menekan tuts-tuts di keyboard ini, emosi itu masih terasa. Semacam lagi hujan petir dan badai di dada. Ah, sudahlah. Saya ini apalah, cuma ulat yang menjijikan bagi sebagian orang. Tapi bukankah ulat yang menjijikan itu akan berubah menjadi kupu-kupu yang indah ?! Semoga...
NB : SEMOGA BELIAU-BELIAU BACA POSTINGAN GUE INI >_<