Senin, 08 Desember 2014

“kupu-kupu yang indah pun, dulunya juga ulat yang menjijikan"

Yang Bikin Postingan : Unknown di 16.44 3 komentar
Itulah kata-kata yang selalu saya ingat ketika saya merasa rendah diri. Yup… Postingan kali ini emang edisi curcol alias curhat colongan. Alkisah, berawal dari kejadian hari ini di suatu tempat (maaf, bagian ini telah direvisi sang editor), tiba-tiba saya dapat “katan ndak bakarambia”. Saya yang notabenenya hanya ibarat “abu di ateh tungku” tidak bisa berbuat apa-apa selain diam dan dengarkan.

Benar-benar tidak adil, dan sekali lagi saya hanya bisa diam dan dengarkan. Ketika dapat “katan ndak bakarambia” itu saya terima bukan hanya dari satu orang saja, tapi dari tiga orang termasuk dari Si Boss yang terhormat. Padahal itu bukan tanggung jawab saya, dan yang jelas itu bukan salah saya. Dan sekali lagi saya hanya bisa diam dan dengarkan.

“BODOH… kenapa tidak menjawab ?!” Bisikan dari si kepala bertanduk merah dari telinga sebelah kiri. Seketika, “SABAR, Pipit. Sabar…. !!” Bisikan dari si peri bersayap dengan tongkat bintangnya dari telinga sebelah kanan. Kira-kira seperti itulah ilustrasi apa yang saya rasakan saat itu. Benar-benar ingin mengatakan pada mereka, ITU BUKAN TANGGUNG JAWAB SAYA !! Dan akhirnya saya hanya bisa diam dan dengarkan ditambah KERJAKAN !!.

Singkat cerita, saya tidak ingin terbawa emosi, dan sampai detik saya menekan tuts-tuts di keyboard ini, emosi itu masih terasa. Semacam lagi hujan petir dan badai di dada. Ah, sudahlah. Saya ini apalah, cuma ulat yang menjijikan bagi sebagian orang. Tapi bukankah ulat yang menjijikan itu akan berubah menjadi kupu-kupu yang indah ?!  Semoga...



NB : SEMOGA BELIAU-BELIAU BACA POSTINGAN GUE INI >_<






 

Burung Pipit Berkicau