Bakuli (Part 1 )

Halo hola guys….

Di malam minggu yang rada-rada kelabu ini, aku mau posting yang rada-rada gak penting. Hohoho… :D

Jadi gini, tadi aku nguli dari pagi sampe sore. Nah, kuliah hari ini adalah kuliah yang penuh perselingkuhan, gonta-ganti pasangan. Loh,,,, kok gitu…?! Nah,, itu dia yang mau aku ceritain di postingan kali ini.



Kuliah jam 7.30 – 9.30 : PENDEKATAN SISTEM
Yang ngajar namanya Pak Waskito. Mungkin hari ini adalah hari dimana terjadi pemecahan rekor yang aku lakukan. Ya’… hari ini aku gak telat lagi kuliah pagi dengan beliau. Sekitar jam 7.20 aku sudah duduk manis di barisan sayap kanan (barisan kursi di kelas ku kayak letter U). Biasanya aku selalu datang ketika jarum jam menunjukan angka 8.25. (tapi gak papa lah yah, baru telat 55 menit kan. Hahaha :D)

Kuliah jam 9.30 – 11.30 : SUPERVISI PENDIDIKAN
Yang ngajar siapa yah….?? Oh my god,,,, sumpah. Aku lupa nama bapak itu. (Mahasiswa non-kwalat).
Mungkin karena bapak itu jarang masuk. Begitu juga dengan kuliah hari ini. Dan kekosongan waktu kuliah itu aku gunakan untuk berselancar di dunia mbak maya. Mumpung koneksi wifi kampus lagi semangat diajakin balapan, unduh teruuuss. Hehe :p

Sembari ngenet, para rekan-rekan kuliah ku (yang kebanyakan bapak-bapak dan ibu-ibu) sibuk nyari pasangan duet. Bukan duet untuk nyaingin Anang dan Ashanti atau Abdel dan Temon (Maaf,,, maksudya Abdel dan Mamah Dedeh, hihi….), tapi duet buat ngerjain tugas matkul Pengembangan Karir. 1 kelompok dua orang. Awalnya aku berduet dengan Riri dan ngerjain tugas di chapter 11. Itu pilihanku sendiri. Tapi karena alasan ‘KETIDAKADILAN’, Pak Raynaldi pun komplain, (informasi : Pak Raynaldi yang aku maksud bukan Tukul loh ya). Kata beliau, “gak adil kalau teman dan tugas kelompok dipilih sendiri-sendiri, gimana kalau kita cabut lot” (bener gak ya ‘cabut lot’). Hihi… dah kayak arisan aja, julo-julo so wak e :p

Dan setelah diadakan cabut lot, teman duetku berganti dari Riri menjadi Dani. Andaikan aku jadi Anang nih, aku ganti teman duet dari Syahrini menjadi Ashanti. Tapi, mau duet tugas dengan Riri atau Dani, pokoknya mereka berdua sama-sama SESUATU deh. Alhamdulillah ya….

Kuliah jam 11.30 – 13.00 : PENGEMBANGAN KARIR 
Sekali lagi, dosennya gak datang. Huuuufff….. entahlah. Harus sedih apa senang. Gimana gak sedih, udah bayar uang kuliah mahal-mahal juga, tapi senangnya…. hmmmm, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hahahaha :D

Kuliah jan 14.00 – 16.00 : ENTREPRENEURSHIP
Kalo gak salah nama dosennya, hmmm…. Pak Nurhansah (mudah-mudahan bener).
Ini mata kuliah untuk para calon pengusaha, yaa gak gitu2 juga sih. Materi kuliahnya ngajakin kita jadi wirausahawan dan wirausahawati. Tapi perkuliahan tadi sore itu kayak ikutan seminar motivasi untuk sukses. Pak dosennya juga semangat 45 ngasih kuliah. DREAM BUILDING. Yup… itu topik kuliah tadi sore.

Nah, trakir perkuliahan kita disuruh bikin satu gambar, yang jelas bukan gambar manusia. Awalnya aku bingung mau gambar apa, tapi yang terlintas dipikiran ku saat itu adalah ingin menggambar BUKU. Kemudian, gambar yang sudah kita bikin itu, kita tukarkan dengan teman yang duduk di sebelah kita . Dan, mahasiswa yang beruntung tukeran gambar dengan ku namanya Bang Edi. (tapi sayangnya Bang Edi merasa menderita bertukar gambar denganku. Hehe… :p). Terang saja, bang Edi termasuk dari 3 mahasiswa di kelas ku yang diminta Pak Dosen menjelaskan gambar yang sudah dibuat teman. Dengan PD nya, bang Edi mencoba menafsirkan dan menjelaskan maksud gambar yang aku buat. Kira-kira penafsiran bang Edi seperti ini :

“Gambar yang dibuat oleh saudari Fitrina ini adalah BUKU, lengkap dengan coretan-coretan di halaman buku yang dia gambar ini. Ini menggambarkan tentang kesukaan dia menuliskan kisah hidupnya dalam tulisan daripada bercerita kepada orang lain. Coretan-coretannya yang naik turun menggambarkan perjuangan hidupnya yang naik turun juga. Kadang semangat, kadang patah semangat. (en bla bla bla…) ”

Hahahaha… Asli. Kali ini bang Edi bener-bener ‘dek panau’ alias sok tau. Tapi, tak sepenuhnya bang Edi salah menafsirkan, terkadang memang aku lebih memilih menuliskan kisahku dalam sebuah tulisan daripada bercerita kepada orang lain. Kemudian, Pak dosen memintaku untuk mengklarifikasi apa yang disampaikan bang Edi itu benar atau salah, apa maksud dan kenapa aku menggambarkan buku.

Sebenarnya, aku menggambar buku itu sebagai ungkapan bahwa inilah hidupku. Buku itu kan ada dua bagian halaman, kiri dan kanan. Nah, pada bagian halaman sebelah kiri, aku memberikan coretan-coretan sedangkan di halaman bagian kanan tidak aku beri coretan (ada sih, tapi dikit). Ini mengisyaratkan bahwa halaman yang kiri adalah masa lalu ku, hal-hal yang sudah aku lalui, yang meninggalkan coretan-coretan sejarah dalam hidupku. Sedangkan halaman bagian kanan yang masih polos, mengisyaratkan masa depanku, apakah aku akan menuliskan coretan yang baik di masa depanku kelak, setidaknya sekarang aku berada di halaman tengah (emang ada ya halaman tengah…hehe). Yaa… pokoknya gitu deh. (susah juga ngungkapinnya).

Jadi, kesimpulannya, kata Pak dosen, kita harus mengenali diri kita, siapa kita, sebelum orang lain mengenal kita. Terkadang apa yang kita maksud, apa yang kita mau, belum tentu orang lain akan mengerti dan tau maksud kita.

Dan ngantuk pun melanda. Udah, segitu aja dulu posting gak penting nya. Met Bobo’ ya. Have a nice dream, All ^_^