Selasa, 27 September 2011

(Bukan) Gara-gara Habibi

Yang Bikin Postingan : Unknown di 23.03
Well… Ini postingan yang agak memalukan sebenarnya.

Why….??

Sebagai seseorang yang…hmmm… boleh dikatakan newbie di dunia pendidikan, harusnya ini tidak boleh terjadi.

Yup… tantangan itu belum juga aku taklukan. Tantangan mengajar di kelas yang rata-rata murid-murid di kelas itu 'mada-mada'. Di awal mengajar mamaku yang juga seorang kuli kapur (mungkin sekarang sudah berubah menjadi kuli spidol... hihi :p ) pernah bilang “mada anak tu di kelas tergantung awak maaja nyo, baa caronyo suasana baraja tu manjadi menyenangkan itu tergantung caro awak maaja juo, jadi pandai2 c lah. Maaja tu seni, naluri, jadi ndak paralu ditunjuak bana baa caronyo. Yang penting dilakukan sepenuh hati. Semangat…. Pipit bisa.”



Apa yang dibilang mama ada benarnya juga, selama mengajar di kelas yang muridnya ‘nakal-nakal’ itu, yaa.. so far so good-lah. Masih bisa diatasi. Tapi hari ini, tidaaaaaaakkkk… apa yang telah aku lakukan Tuhan, mohon ampuni hamba.

Habibi… salah seorang murid di kelas 8.4, berbadan tegap, tinggi sedang, botak (hmm… panjang satu senti sih), hitam manis, berhasil membuatku lepas kendali hari ini. Mungkin ini lah pertama kali dalam sejarahku mengajar, aku menggunakan kata “ADEN” dan “ANG”. Dan rasanya tidak itu saja, kata-kata kasar yang keluar dari mulutku tadi siang sewaktu mengajar di kelas itu. Aku masih belum yakin apakah tadi siang yang marah-marah di kelas dan berkata kasar itu aku.

KRONOLOGI…??

Ah…terlalu memalukan untuk diceritakan di sini.

Dan sampai detik ini, aku masih merenung, aku yang tidak bisa mengajar dengan baik atau memang anak-anak di kelas itu yang ‘nakal’…? Memang anak-anak di kelas itu yang bandel atau aku yang tidak bisa memahami mereka….? Apa metode mengajarku yang membosankan atau mereka yang tidak minat belajar….? Apa aku bisa mejadi seorang kuli kapur...?

Jujur... aku tidak ingin memberi stempel ‘LOKAL MADA’ untuk kelas 8.4 itu….
Tapi kenapa mereka seperti tidak menganggapku ada di kelas itu, apalagi Si Habibi…..
Sudahlah…ini bukan sepenuhnya salah Habibi, ini salahku juga. Aku harus belajar, belajar dan belajar lagi untuk menjadi kuli kapur yang benar-benar ikhlas dari hati. Dan ini (masih) tantangan untukku.

Let’s ROCK yeaaaaaaaaaah…..!!!

"Saya bukan Guru,Anda bukan Murid. Saya hanya pembeber fakta.Perunut jaring laba-laba.Pengamat simpul-simpul dari untaian benang pearak yang tak terputus.Hanya ada satu paradigma di sini: KEUTUHAN.
Bergerak untuk SATU tujuan:menciptakan hidup yang lebih baik.Bagi kita.Bagi Dunia"
--SUPERNOVA oleh Dewi Lestari--

4 komentar:

Pak Nurhadi mengatakan...

Syukurlah, kalau dek pipit bisa cepat2 merenung sebagai seorang kuli kapur. mungkin ini bisa jadi bacaan mengajar di kelas yang anaknya nakal-nakal seperti yang dek pipit bilang :

http://aksiguru.org/2010/01/14/benarkah-murid-kita-yang-bandel-atau-guru-yang-tidak-memahami-mereka/

Unknown mengatakan...

Okay.. makasi infonya pak nurhadi ^^

dian mengatakan...

Sabar ya pipit...itu tantangan jadi kuli kapur

Anonim mengatakan...

sabar buk..ni juga awal kan buk

Posting Komentar

 

Burung Pipit Berkicau