Kamis, 15 September 2011

#PostingEdisiPenggalauan4

Yang Bikin Postingan : Unknown di 23.06
Assalamu’alaikum…..

Alhamdulillah…..
Trimakasih Tuhan karena telah memberikanku tenaga untuk bisa duduk dan mengetuk2 berbagai abjad di keyboard laptop kesayanganku ini.

Ya…ini lah aku sekarang, dengan segala keterbatasanku.

Akhirnya aku tumbang juga, setelah beberapa hari ini aku berusaha menguatkan diri dengan sisa2 semangat yang aku punya walau raga ku sendiri lelah.

Akhirnya virus-virus paramiksovirus berhasil menggerogoti wajah dan tubuhku.

Sebelumnya aku demam tinggi dan slalu menggigil di malam hari. Tapi aku slalu bersikap kalo keadaanku baik2 saja, di depan papa aku ingin slalu terlihat sehat wal’afiat. Apalagi mama, aku selalu ingin terlihat semangat 45 ketika bersama beliau di rumah sakit. Walapun lagi demam, aku tetap melakukan kegiatan seperti biasa. Pagi2 aku slalu bersiap2 untuk pergi mengajar ke sekolah. Pulang mengajar aku langsung ke rumah sakit, menunggui mama yang sedang di rawat di rumah sakit (hari ini, hari ke 16 mama di rawat di rumah sakit). Jam 11 malam, aku kembali ke rumah karena besok paginya aku punya kewajiban lain yang harus aku tunaikan.

Hari2 yang aku lalui akhir2 ini benar2 ujian hidup bagiku.

Mama sakit Diabetes Melitus Tipe II. Itu kata dokter yang menangani mama. Kadar gula darah beliau sampai hari ini masih belum stabil. Apalagi kalo malam sudah menjelang, mama selalu menggigil kedinginan dan badannya terasa panas. Gag tega liat mama slalu begitu stiap malam.

Lain lagi papa, bliau memang punya bawaan penyakit jantung lemah. Jadi kalo ada masalah kondisi papa langsung drop. Makanya aku suka ‘menyembunyikan’ masalah yang bisa membuat beliau sakit. Itulah salah satu alasan kenapa aku tidak memberitahukan keadaan ku kepada bliau. Dan sekarang papa juga lagi sakit.

Dan kini aku, terkapar di kasurku. Padahal aku cinta kasurku, tapi tidak sekarang.
Aku ingin cepat sembuh dan ruam2 di kulitku ini cepat mengering dan sembuh. Terserah apakah ‘mereka’ akan meninggalkan ‘jejak’ di wajahku, badanku, kaki dan tanganku.
Aku ingin merawat mama lagi. Sampai detik ini mama tidak tahu kalo aku terkena campak. Aku takut mama mengkhawatirkanku dan kadar gula darah mama naik lagi. Luv u mom. Luv u sangat. Cepat sembuh ya mama sayang.

Mbo dan amaik,,,,, Cuma mereka harapan ku sekarang. Semoga mereka tidak sakit. Gag kebayang kalo bro-bro ku ini ikut2an sakit juga. Oh tidaaaaaaakkk… ya Rabb, jagalah mereka. Lindungilah mereka.

Siapa yang akan menjaga mama di rumah sakit kalo mereka ikut2an sakit.

Adit…. Udaku sayang Udaku malang.
Si trouble maker Sumber dari semua masalah ini (astagfirullahhul’adzim… maafkan hamba ya Rabb).
Tak lain dan tak bukan, gula darah mama naik karena selalu memikirkannya.
Tak lain dan tak bukan, jantung papa lemah karena selalu mengkhawatirkanya.
Aku ingin membencimu Udaku, tapi aku tidak bisa karena darah yang mengalir dalam tubuh kita dari sumber yang sama. Kapan dirimu bisa berhenti menjadi trouble maker……????

Dan kini, aku merasa diisolasi di kamarku sendiri. Tak ada yang mau mendekatiku. Papa, mbo, amaik seolah2 seperti menjaga jarak denganku. Jangan kan mereka aku sendiri takut melihat wajahku. Ingin ku pecahkan semua cermin yang ada di rumah ini. Tapi, aku paham dengan sikap mereka seperti itu. Aku ingin sembuh. Aku harus sembuh. Ya Rabb… berikanlah hamba kesembuhan ya Rabb…. Amin.

3 komentar:

Juwita mengatakan...

sedih baca cerita mu sist... cepat sembuh untuk mu, mamamu dan papamu yaa ^^

Hamba Allah mengatakan...

Saudaraki yang dicintai Allah, setiap air mata yg kamu teteskan karena ditimpa cobaan akan digantikan oleh Allah dg pahala & kebahagiaan yg besar, asalkan kamu sabar & tawakal menerima apa yg telah menjadi kehendakNya, "Janganlah kamu bersikap lemah & jangan pula kamu bersedih hati. Padahal kamulah orang2 yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang2 yg beriman." (QS. Ali-Imran : 139)

Anonim mengatakan...

cepat sembuh ya pit, untuk mama dan papa nya uga :)

Posting Komentar

 

Burung Pipit Berkicau